Menurut I Wayan Wiraatmaja (2017), berdasarkan sumber rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi dua macam,yaitu endonom dan etionom.
Menurut F Harahap (2012). Gerak endonom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan atau faktor-faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.
- Nutasi adalah gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar.
- Higroskopis adalah gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena adanya perubahan kadar air pada tumbuhan secara terus menerus, akibatnya kondisi menjadi sangat kering pada kulit buah atau kotakspora sehingga kulit biji atau kotak spora pecah.
Menurut I Wayan Wiraatmaja (2017), gerak etionom dapat dibedakan menjadi: gerak tropisme, gerak nasti dan gerak taksis
1. Tropisme
Gerak tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Tropisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu trope, yang berarti membelok. Bila gerakannya mendekati arah rangsangan disebut tropisme positif sedangkan jika gerak responnya menjauhi arah datangnya rangsangan disebut tropisme negative (F Harahap, 2012).
Menurut I Wayan Wiraatmaja (2017), gerak tropisme dapat dibedakan menjadi:
- Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. Gerak bagian tumbuhan yang menuju ke arah cahaya disebut fototropisme positif.
- Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
- Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbl,lhan karena rangsangan air. Jika gerakan itu mendekati air maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerak menuju ternpat yang banyak airnya di tanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh ke atas air.
- Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut kemotropisme posistif. Misalnya gerak akar menuju zat di dalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme negatif. Contohnya gerak akar menjauhi racun.
- Tigmotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan sentuhan satu sisi atau persinggungan. Contoh: gerak membelit ujung batang atau sulur dari cucurbitaceae dan, passiflora. Contoh tanaman yang bersulur adalah ercis, anggur, markisa, semangka dan mentimun.
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan. Namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Kata nasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat. Oleh karena itu, arah gerak dari bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasti ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri (F Harahap, 2012). Menurut I Wayan Wiraatmaja (2017), gerak nasti dapat dibedakan menjadi:
- Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya. Misalnya, gerakan mekamya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) di sore har
- Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Misalnya, pada malam hari daun-daun tumbuhan polong-polongan akan menutup dan akan membuka keesokan harinya ketika matahari terbit
- Tigmonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang sentuhan atau getaran. Contoh gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) jika disentuh. Jika hanya satu anak daun dirangsang dengan sentuhan, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tubuh tumbuhan sehingga anak daun lain ikut mengatup.
- Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu, seperti mekarnya bunga tulip. Bunga-bunga tersebut mekar jika mendadak mengalami kenaikan suhu dan akan menutup kembali jika suhu turun.
- Haptonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Contohnya pada tumbuhan Dionaea (sejenis tumbuhan perangkap lalat). Bila ada lalat yang menyentuh bagian dalam daun, daun akan segera menutup sehingga lalat akan terperangkap di antara kedua belahan daun.
Taksis adalah gerak seluruh atau bagian tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan arah perpindahannya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. (F Harahap, 2012). Menurut I Wayan Wiraatmaja (2017), gerak taksis dapat dibedakan menjadi:
- Kemotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan zat kimia. Contohnya: gerak garnet jantan berflagela (spermatozoid) yang dihasilkan oleh anteridium lumut ke arah garnet betina (sel telur) di dalam arkegonium. Spermatozoid bergerak karena tertarik oleh sukrosa atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada sel garnet betina.
- Fototaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya. Contohnya pada ganggang hijau yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya sedang.
Cronodon. 2017. Earthworm- Nervous System. Diakses melalui http://cronodon.com/BioTech/Earthworm_NS.html
pada
tanggal 10
Februari 2019 pukul
15:45 WIB.
F
Harahap. 2012. Gerak Pada Tumbuhan. Diakses
melalui digilib.unimed.ac.id/1641/5/Bab%20V.pdf pada tanggal 9 Februari 2019
pukul 14.50 WIB.
Firmansyah, M. A.,
Suparman, Harmini, Wigena, I. G. P., & Subowo. 2014. Karakterisasi Populasi dan Potensi Cacing Tanah untuk Pakan Ternak dari
Tepi Sungai Kahayan dan Barito. Berita Biologi, 13 (3) : 333-341.
Hart.
2006. Wormbook The C. Elegans Research
Comunnity. Diakses melalui http://www.wormbook.org/chapters/www_behavior pada tanggal 10 Februari 2019 pukul 16.15 WIB.
I
Wayan Wiraatmaja. 2017. Gerak Pada
Tumbuhan. Diakses melalui https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/076946a29d877c34102d1b9719bc250c.pdf pada tanggal 9 Februari 2019 pukul 14.20 WIB.
Susilowati,
Rahayu Sofia Ery. 2007. Petunjuk Kegiatan
Praktikum Tingkah Laku Hewan. Malang: FMIPA UM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar